BERITA KAB.BIMA (NTB)—— Arifudin M. Zen, salah satu perwakilan Kampus STISIP Mbojo Bima yang mengikuti Festival Pemuda delegasi NTB. merasa kecewa dengan sikap Pemerintah Propinsi, lebih-lebih pemerintah Kota Bima.
Festival Pemuda yang berlangsung mulai dari tanggal 13-18 oktober kemarin, dengan 340 peserta dari 34 Propinsi.
Iya arifudin M. Zen atau yang biasa disapa Adi, mengaku tidak pernah mendapat bantuan dari pemerintah propinsi, lebih-lebih pemerintah Kota Bima.
Dan bahkan pakaian adat Bima dan sarung tenun/songket ini saja saya pinjam punya orang, padahal saat saya mengikuti Festival Pemuda dihadiri tamu 11,165 orang di Holy Stadium di Bandungan semarang Jawa tengah, mulai tgl 13-18 itu memperkenalkan budaya Bima loh, ungkapnya lewat via watsaap Minggu (20/10/19).
Lanjut iya, tapi kenapa Pemerintah Kota Bima hanya menutup mata persoalan ini?, iya lebih bangga dengan penghargaan rekor MURI, Sementara itu bukanlah alat ukur untuk memajukan budaya Bima.
“Jika rekor Muri adalah barometer untuk memperkenalkan budaya Bima ke kanca nasional, maka Walikota termasuk pemimpin yang tak memiliki gagasan dan konsep yang mempu menyaingi era sekarang”, ungkapnya.
Baju adat di pinjam, sarung songket/tenun di pinjam, sgalanya pun di pinjam. Saya sangat kecewa, apa yang mau diharapkan dari pemimpin yang tak memiliki kepeka’an sosial seperti itu, lebih-lebih slama saya mengikuti Festival Pemuda di Semarang tak pernah di perhatikan karna dia hanya sibuk menebar pencitraan, tutupnya. (Lautan awan/LA)
Komentar