Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Anti Korupsi Demo DPP GERINDRA Dan Mabes Polri Desak Boymin Ditahan dan Dipecat

Baraknews Jakarta,- Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Anti Korupsi (APMAK) Bima-Jakarta menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Mabes Polri, Rabu (20/4/2022) pagi.

Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Anti Korupsi (APMAK) Bima Jakarta menggelar aksi terkait adanya seorang anggota DPRD Kab Bima, Fraksi Partai Gerindra, Boymin yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Unit Tipidkor Polres Bima Kota atas kasus dugaan korupsi Rp862 juta dana PKBM Karoko Mas tahun anggaran 2017, 2018, dan 2019, dari anggaran Rp1,44 miliar dana bersumber APBNP. Namun, menurut APMAK, Boymin tidak ditahan sejak ditetapkan sebagai tersangka, hingga sekarang.

“Kami turun aksi ini dengan sejumlah tuntutan sebagaimana fakta yang terjadi atas kasus tersangka anggota DPRD Kab Bima, Boymin tersebut,” ungkap Korlap Aksi, Andy Zuhrum, dalam orasinya.

Tuntutan APMAK, kata Andy, meminta Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si untuk memerintahkan Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) agar segera menahan tersangka Boymin, karena sebelumnya mangkir dua kali panggilan kepolisian atas dugaan korupsi uang negara sebesar Rp862 juta itu.

Selain itu, APMAK juga meminta Kapolri segera mencopot jabatan Kapolres Bima Kota, AKBP.Henry Novika Chandra,S.I.K karena diduga kuat melindungi kejahatan koruptor. Terakhir, APMAK meminta Kapolri segera memerintahkan Kapolda NTB agar menuntaskan kasus korupsi di Bima, NTB.

“Kami minta Kapolri atensi khusus tiga tuntutan kami ini dan jangan lindungi koruptor. Sebab, jati dirinya koruptor adalah penghianat atau musuh NKRI dan wajib kita berantas sampai ke akar- akarnya,” tegas Andy.

Aksi terus digaungkan sepanjang Boymin tersangka Korupsi belum ditahan, jelas Andy, APMAK merasa peristiwa hukum yang ditangani oleh Polres Bima Kota menuai kontroversi di ruang publik. Bagaimana tidak, pada proses gelar perkara penentuan status tersangka, Boymin, skema awal dari Penyidik Tipidkor telah mengabarkan ke beberapa media, Boymin telah diperiksa sebagai tersangka dan akan ditahan.

Nah, dalam waktu detik-detik tersangka akan dilakukan penahanan, terjadi perubahan skema, atas dasar petunjuk dari Kapolres Bima Kota, tersangka tidak jadi ditahan, dengan alasan ada berkas yang belum lengkap.

“Itu alasan yang tidak rasional dan publik telah menitipkan mossi tidak percaya pada pihak Polres Bima Kota, sehingga dengan demikian, hari ini, APMAK turun aksi di Mabes Polri,” jelas Andy.

Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Anti Korupsi (APMAK_BIMA Jakarta juga mendatangi kantor DPP Partai Gerindra, masa aksi menilai partai besar sekelas Gerindra yang dipimpin oleh Jendral Prabowo Subianto hari ini tercoreng dengan ulah salah satu kader Partai Gerindra di Kabupaten Bima, yang kebetulan pelaku korupsi dana Program Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), atas nama Boymin anggota DPRD Kab.Bima Fraksi partai Gerindra, pada tanggal 14 Maret 2022 lalu duta partai Gerindra Boymin,SE ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak Penyidik tindak pidana korupsi (Tipidkor) Polres Bima Kota, setelah sebelumnya Badan Perhitungan Keuangan dan Pembangunan (BPKP NTB) mengeluarkan hasil auditor kerugian negara sebesar Rp.862 (delapan ratus enam puluh dua juta rupiah) terhadap PKBM Karoko Mas yang dikelolah oleh Boymin.

Korlap Aksi Andy Zurham meminta Dewan Pimpinan Pusat Partai gerindra agar memberikan sanksi tegas terhadap kader yang merampok uang negara dengan jenis KKN, masa aksi meminta DPP Partai Gerindra Pecat Boymin,SE anggota DPRD Fraksi Partai GERINDRA Kab.Bima tersangka Korupsi yang merugikan anggaran negara 862 juta, “Mendorong DPP Partai Gerindra untuk membersikan kader yang terlibat korupsi, “Mendesak DPP Partai Gerindra untuk tidak melindungi kader yang maling uang negara apalagi status tersangka, “Meminta ketua umum DPP Partai GERINDRA Prabowo Subianto untuk membuktikan pernyataan nya bahwa akan pecat dan penjarakan kader yang Korupsi. Jika tuntutan kami tidak diindahkan kami menduga partai Gerindra memelihara kader yang Korupsi. Tegasnya

Kalau dalam waktu dekat ini DPP Partai Gerindra terus diam membisu atas kadernya yang menjadi penjahat korupsi itu, maka jangan bermimpi untuk meraih hati rakyat, untuk memberikan dukungan penuh, dan akan muncul kemungkinan-kemungkinan terburuk bagi Partai Gerindra di kabupaten Bima khususnya, hasil bidikan rakyat bahwa ada beberapa kader partai Gerindra yang mengelola PKBM di kabupaten Bima. Tutupnya No ratings yet.

Nilai Kualitas Konten