Petani Desa Sungai Gelam yang Di zolimi

MUARO JAMBI – Sudah jatuh tertimpa tangga” itulah tembang pilu yang kini dirasakan masyarakat Desa Sungai Gelam Kec. Sungai Gelam kab. Muaro Jambi yang tergabung dalam kelompok tani Harapan Jadi yang menuntut atas tanah garapannya yang sesuai dengan surat kepemilikannya yang dengan PT. Cakra Agro Persada (CAP) berakhir dengan kesengsaraan tak berujung, padahal sudah jelas lahan yang di rebut mereka sudah berdasarkan Surat Kepemilikan  yang syah namun Keadilan tidak berpihak karna petani adalah masyarakat miskin dan lemah.

PT. CAP yang saat ini menguasai lahan petani dengan dasar perolehan penyerobotan dan melakukan pengrusakan pada tanaman petani serta pengrusakan fasilitas umum dengan memutus jalan desa menuju perkebunan masyarakat makin merajalela dan berkuasa dengan mengabaikan undang-undang karna hukum dapat di belinya, padahal sudah jelas keberadaan petani jauh lebih dulu sebelum perusahan perkebunan buah sawit tersebut ada.

IMG-20160407-WA0001

Jalur hukum pun sudah di tempuh dengan melaporkan kepada Kepolisian Daerah Polda Jambi dengan Nomor Laporan Polisi : LP/B-108/V/2008/RO Oos terkait Pengrusakan dengan yang di lakukan oleh PT.CAP namun selama ini belum ada perkembangan dan tindak lanjut.

“yang ada malah kezoliman dan kesengsaraan yang di rasakan sampai saat ini yang akibat ulah Perusahaan yang selalu melibatkan Oknum Aparat sebagai garda terdepan untuk melakukan penangkapan dan penggusuran dengan menunjukan sikap yang refresif sehingga masyarakat kehilangan lahan dan kepercayaan serta antipasti terhadap Aparat yang di perbudak oleh pengusaha dan penguasa.

IMG-20160407-WA0000

Dengan kasus ini masyarakat khususnya yang tergabung dalam kelompok tani Harapan Jadi mengharapkan pihak kepolisian lebih Profesional dan membenahi sistem dengan bersikap Netral dan mengedepankan prinsip serta penghormatan terhadap hak asasi manusia(HAM), sudah saatnya pihak aparat serius dalam Reformasi Birokrasi dalam penegakan hukum untuk masyarakat kecil. (Syam) No ratings yet.

Nilai Kualitas Konten

Komentar